05 April 2009
Eceng Gondok, tumbuhan pengganggu yang bermanfaat
Diposting oleh dosen mustika di 22.09.00
Banyak orang yang mengatakan bahwa eceng gondok merupakan tumbuhan pengganggu (gulma) diperairan karena pertumbuhannya yang sangat cepat. Tetapi dibalik itu, eceng gondok ternyata juga mempunyai beberapa manfaat diantaranya merupakan sumber lignoselulosa yang dapat dikonversi menjadi produk yang lebih berguna, seperti pakan ternak. Eceng gondok hidup mengapung di air dan kadang-kadang berakar dalam tanah. Tingginya sekitar 0,4 - 0,8 meter. Tidak mempunyai batang. Daunnya tunggal dan berbentuk oval. Ujung dan pangkalnya meruncing, pangkal tangkai daun menggelembung. Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau. Bunganya termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk tabung. Bijinya berbentuk bulat dan berwarna hitam. Buahnya kotak beruang tiga dan berwarna hijau. Akarnya merupakan akar serabut. Sama dengan tumbuhan lainnya, eceng gondok juga mempunyai nama latin yaitu : Eichhornia crassipes. Klasifikasi Eceng Gondok Klasifikasinya adalah sebagai berikut : Divisi : Spermatophyta Manfaat Eceng Gondok Dalam sebuah Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) yang dilaksanakan Universitas Jember, seorang sisiwa yang bernama Ni Putu Yeni Kendarinny, siswa SMAN 3 Denpasar berhasil meraih juara I karena paparannya soal rahasia eceng gondok, ternyata mampu mengalahkan puluhan finalis lainnya. Ia mengangkat eceng gondok karena tanaman air ini tak dilirik masyarakat, padahal dia memiliki manfaat bagi ilmu kedokteran, peluang ekspor dan ajang bisnis. Semua komponen tanaman eceng gondok ini bisa dimanfaatkan. Pertama, katanya, hasil labnya menunjukkan eceng gondok mampu mengikat unsur logam dalam air. Makanya tanaman ini hanya cocok hidup di air yang kotor dibandingkan air bersih. Kedua, daunnya bisa dipakai bahan pakan ternak. Ketiga, seratnya bisa dipakai bahan kerajinan tangan dan sudah banyak diekspor ke luar negeri. Keempat, batangnya bisa dipakai penyangga rangkaian bunga. Peluang inilah, menurut Yeni, belum maksimal dimanfaatkan oleh masyarakat, sehingga belum ada yang sampai membudidayakan eceng gondok di Bali. Selain dikenal dengan nama eceng gondok, ternyata dibeberapa daerah di Indonesia, eceng gondok mempunyai nama lain seperti di daerah Palembang dikenal dengan nama Kelipuk, di Lampung dikenal dengan nama Ringgak, di Dayak dikenal dengan nama Ilung-ilung, di Manado dikenal dengan nama Tumpe. |
05 April 2009
Eceng Gondok, tumbuhan pengganggu yang bermanfaat
Banyak orang yang mengatakan bahwa eceng gondok merupakan tumbuhan pengganggu (gulma) diperairan karena pertumbuhannya yang sangat cepat. Tetapi dibalik itu, eceng gondok ternyata juga mempunyai beberapa manfaat diantaranya merupakan sumber lignoselulosa yang dapat dikonversi menjadi produk yang lebih berguna, seperti pakan ternak. Eceng gondok hidup mengapung di air dan kadang-kadang berakar dalam tanah. Tingginya sekitar 0,4 - 0,8 meter. Tidak mempunyai batang. Daunnya tunggal dan berbentuk oval. Ujung dan pangkalnya meruncing, pangkal tangkai daun menggelembung. Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau. Bunganya termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk tabung. Bijinya berbentuk bulat dan berwarna hitam. Buahnya kotak beruang tiga dan berwarna hijau. Akarnya merupakan akar serabut. Sama dengan tumbuhan lainnya, eceng gondok juga mempunyai nama latin yaitu : Eichhornia crassipes. Klasifikasi Eceng Gondok Klasifikasinya adalah sebagai berikut : Divisi : Spermatophyta Manfaat Eceng Gondok Dalam sebuah Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) yang dilaksanakan Universitas Jember, seorang sisiwa yang bernama Ni Putu Yeni Kendarinny, siswa SMAN 3 Denpasar berhasil meraih juara I karena paparannya soal rahasia eceng gondok, ternyata mampu mengalahkan puluhan finalis lainnya. Ia mengangkat eceng gondok karena tanaman air ini tak dilirik masyarakat, padahal dia memiliki manfaat bagi ilmu kedokteran, peluang ekspor dan ajang bisnis. Semua komponen tanaman eceng gondok ini bisa dimanfaatkan. Pertama, katanya, hasil labnya menunjukkan eceng gondok mampu mengikat unsur logam dalam air. Makanya tanaman ini hanya cocok hidup di air yang kotor dibandingkan air bersih. Kedua, daunnya bisa dipakai bahan pakan ternak. Ketiga, seratnya bisa dipakai bahan kerajinan tangan dan sudah banyak diekspor ke luar negeri. Keempat, batangnya bisa dipakai penyangga rangkaian bunga. Peluang inilah, menurut Yeni, belum maksimal dimanfaatkan oleh masyarakat, sehingga belum ada yang sampai membudidayakan eceng gondok di Bali. Selain dikenal dengan nama eceng gondok, ternyata dibeberapa daerah di Indonesia, eceng gondok mempunyai nama lain seperti di daerah Palembang dikenal dengan nama Kelipuk, di Lampung dikenal dengan nama Ringgak, di Dayak dikenal dengan nama Ilung-ilung, di Manado dikenal dengan nama Tumpe. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar