05 April 2009

Kiat jitu agar anak mendengar

Jangan mengancam

Pasalnya, setiap kali Anda memerintah atau memberi petuah dengan nada mengancam, jangan harap Anda akan didengar. "Cepat matikan teve. Sekarang, kan, waktunya belajar! Kalau enggak mau, Papa enggak kasih uang jajan lo!" Guna menghindari perintah bernada ancaman seperti ini, lebih baik sodorkan pilihan padanya. "Acara kartunnya bagus ya. Lima menit lagi selesai lo. Setelah itu Ibu temani kamu belajar ya." Mintalah anak mengulangi apa yang Anda katakan, "Kak, Ibu barusan bilang apa ya?" Dengan demikian anak benar-benar tahu apa yang diperintahkan padanya dan tahu pula bahwa Anda sungguh-sungguh memintanya melakukan sesuatu.

Jangan lupa memberi perhatian

Termasuk perhatian pada apa yang dikatakan anak. Turunkan majalah yang tengah Anda baca, misalnya, atau alihkan sejenak pandangan dari penggorengan selagi Anda memasak. Segera tatap wajahnya ketika ia mengatakan sesuatu. Kalau Anda termasuk pendengar yang baik, buah hati tercinta kelak juga akan tumbuh menjadi pendengar yang baik.

Hindari penilaian negatif

Daripada menggerutu melihat apa yang salah semisal, "Kamarmu kok berantakan banget sih!", bukankah lebih manis memberikan komentar positif yang tidak bernada menyalahkan. Contohnya, "Mainanmu kok tercecer di mana-mana ya. Kalau terinjak pasti rusak. Yuk, kita bereskan bareng-bareng."

Membuat daftar tugas

Diskusikan bersama tugas-tugas apa saja, terutama menjelang berangkat sekolah, yang dapat dilakukan si anak tanpa perlu diperintah lagi. Di antaranya bangun tidur langsung membereskan tempat tidur, mandi dan sikat gigi sendiri, lalu sarapan bersama ayah sebelum berangkat bersama. Selanjutnya, apa saja tugas-tugas di setiap sore sepulang sekolah atau kursus dan setelah menyelesaikan PR. Selanjutnya, taruh jadwal ini di tempat yang mudah terlihat dan ditulis cukup besar. Jadi, setiap saat Anda bisa langsung menunjukkannya tanpa perlu berdebat panjang lebar dengannya.

Jangan lupa memuji

Pujilah setiap kali ia berhasil menjadi pendengar yang baik. Di usia sekolah dasar, anak sangat suka menonjolkan kemandiriannya, tapi di lain pihak mereka juga ingin menyenangkan orangtuanya. Jadi, setiap kali ia mengerjakan tugasnya tanpa disuruh atau mengerjakan permintaan Anda dengan sigap, pujilah dengan tulus.

Tinggalkan 4 "JANGAN"

* Jangan katakan, "Ibu, kan, sudah bilang berulang kali kalau masuk kamar ketuk pintu dulu. Enggak sopan, tau!" Katakan, "Kak, Ibu terganggu kalau Kakak masuk kamar Ibu atau kamar siapa pun tanpa mengetuk pintu dulu. Ibu juga kalau masuk kamar kakak ketuk pintu dulu kan? Anak yang sopan selalu menghargai orang lain."

* Jangan katakan, "Kalau kamu enggak selesai pakaian dalam waktu 5 menit lagi, ibu tinggal ya." Katakan, "Kita harus cepat berangkat nih soalnya Eyang sudah lama nunggu. Kamu bisa berpakaian cepat dalam waktu 5 menit? Ibu tunggu ya atau Kakak butuh bantuan Ibu?"

* Jangan katakan, "Bersihkan kamarmu sekarang!", tapi katakan, "Kamar ini perlu dibersihkan. Kakak mau membereskan buku-buku atau tempat tidur dulu?"

* Jangan katakan, "Tadi ibu kan sudah bilang kamu enggak boleh lari-lari di supermarket. Dasar bandel!" Lebih baik katakan, "Ibu tidak suka Kakak lari-lari karena mengganggu Ibu dan pengunjung lain yang juga berbelanja. Kakak boleh pilih, kamu Ibu pulangkan ke rumah dan berarti kita enggak jadi belanja, atau kamu boleh menemani Ibu belanja tapi tidak lari-lari."

Sumber : anakku.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Previous Post Next Post Back to Top

05 April 2009

Kiat jitu agar anak mendengar

Jangan mengancam

Pasalnya, setiap kali Anda memerintah atau memberi petuah dengan nada mengancam, jangan harap Anda akan didengar. "Cepat matikan teve. Sekarang, kan, waktunya belajar! Kalau enggak mau, Papa enggak kasih uang jajan lo!" Guna menghindari perintah bernada ancaman seperti ini, lebih baik sodorkan pilihan padanya. "Acara kartunnya bagus ya. Lima menit lagi selesai lo. Setelah itu Ibu temani kamu belajar ya." Mintalah anak mengulangi apa yang Anda katakan, "Kak, Ibu barusan bilang apa ya?" Dengan demikian anak benar-benar tahu apa yang diperintahkan padanya dan tahu pula bahwa Anda sungguh-sungguh memintanya melakukan sesuatu.

Jangan lupa memberi perhatian

Termasuk perhatian pada apa yang dikatakan anak. Turunkan majalah yang tengah Anda baca, misalnya, atau alihkan sejenak pandangan dari penggorengan selagi Anda memasak. Segera tatap wajahnya ketika ia mengatakan sesuatu. Kalau Anda termasuk pendengar yang baik, buah hati tercinta kelak juga akan tumbuh menjadi pendengar yang baik.

Hindari penilaian negatif

Daripada menggerutu melihat apa yang salah semisal, "Kamarmu kok berantakan banget sih!", bukankah lebih manis memberikan komentar positif yang tidak bernada menyalahkan. Contohnya, "Mainanmu kok tercecer di mana-mana ya. Kalau terinjak pasti rusak. Yuk, kita bereskan bareng-bareng."

Membuat daftar tugas

Diskusikan bersama tugas-tugas apa saja, terutama menjelang berangkat sekolah, yang dapat dilakukan si anak tanpa perlu diperintah lagi. Di antaranya bangun tidur langsung membereskan tempat tidur, mandi dan sikat gigi sendiri, lalu sarapan bersama ayah sebelum berangkat bersama. Selanjutnya, apa saja tugas-tugas di setiap sore sepulang sekolah atau kursus dan setelah menyelesaikan PR. Selanjutnya, taruh jadwal ini di tempat yang mudah terlihat dan ditulis cukup besar. Jadi, setiap saat Anda bisa langsung menunjukkannya tanpa perlu berdebat panjang lebar dengannya.

Jangan lupa memuji

Pujilah setiap kali ia berhasil menjadi pendengar yang baik. Di usia sekolah dasar, anak sangat suka menonjolkan kemandiriannya, tapi di lain pihak mereka juga ingin menyenangkan orangtuanya. Jadi, setiap kali ia mengerjakan tugasnya tanpa disuruh atau mengerjakan permintaan Anda dengan sigap, pujilah dengan tulus.

Tinggalkan 4 "JANGAN"

* Jangan katakan, "Ibu, kan, sudah bilang berulang kali kalau masuk kamar ketuk pintu dulu. Enggak sopan, tau!" Katakan, "Kak, Ibu terganggu kalau Kakak masuk kamar Ibu atau kamar siapa pun tanpa mengetuk pintu dulu. Ibu juga kalau masuk kamar kakak ketuk pintu dulu kan? Anak yang sopan selalu menghargai orang lain."

* Jangan katakan, "Kalau kamu enggak selesai pakaian dalam waktu 5 menit lagi, ibu tinggal ya." Katakan, "Kita harus cepat berangkat nih soalnya Eyang sudah lama nunggu. Kamu bisa berpakaian cepat dalam waktu 5 menit? Ibu tunggu ya atau Kakak butuh bantuan Ibu?"

* Jangan katakan, "Bersihkan kamarmu sekarang!", tapi katakan, "Kamar ini perlu dibersihkan. Kakak mau membereskan buku-buku atau tempat tidur dulu?"

* Jangan katakan, "Tadi ibu kan sudah bilang kamu enggak boleh lari-lari di supermarket. Dasar bandel!" Lebih baik katakan, "Ibu tidak suka Kakak lari-lari karena mengganggu Ibu dan pengunjung lain yang juga berbelanja. Kakak boleh pilih, kamu Ibu pulangkan ke rumah dan berarti kita enggak jadi belanja, atau kamu boleh menemani Ibu belanja tapi tidak lari-lari."

Sumber : anakku.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar